Cigombong Empat: Bag. 1 Permulaan
Hal yang paling saya ingat tentang kelas 1 SD adalah: Setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, kami selalu baris di luar kelas dan Bu Guru akan memeriksa kuku jari kami satu per satu. Kalau ada anak murid yang kukunya kotor atau panjang, Bu Guru akan memukul jari kami dengan tongkat Harry Potter nya yang panjang. "Cepret", bunyi tongkat mengenai jari tangan. Lumayan keras.
Saya ingat betul hari pertama saya sekolah di kelas 1 SD. Hari itu saya berangkat bareng dengan Rizka, Astri dan ditemani oleh ibu kami bertiga, jalan kaki dari rumah ke sekolah. Diantar sampe ke kelas, dan ditunggu di luar kelas sampai pembelajaran pertama selesai.
Guru pertama saya adalah Bu Dini. Orangnya berkacamata, senyumnya ramah. Metode pembelajaran beliau yang saya ingat adalah kita disuruh memejamkan mata, dan membayangkan kita menulis huruf a (a kecil) sambil diarahkan oleh beliau.
Mayoritas hari-hari sebagai anak kelas 1 SD, adalah belajar mengenal huruf, angka, dan membaca. Dari teman-teman sekelas, ternyata masih ada anak yang cengeng, yang harus ditemani orangtuanya di kelas. Kalo gak salah hanya seminggu pertama, Ibu mengantar saya ke sekolah. Sisanya, saya berangkat bersama teman-teman lainnya jalan kaki.
Sebagai anak kelas 1 SD yang innocent, rasanya berangkat sekolah itu seperti petualangan. Tahun 1999 itu masih jarang ada motor di kampung saya, jadi setiap hari kita berangkat sekolah harus jalan kaki. Di sepanjang perjalanan kita akan melewati sawah yang luas, bunga sepatu, dan tak sedikit juga akan berjumpa putri malu.
Seingat saya, ibu memberi saya jajan hanya 500 perak waktu itu. Pada jaman itu 500 perak udah bisa beli cilok 5 ekor hehe.
Comments
Post a Comment