Posts

Gadis Panik itu Teman Saya

Image
Gak ada hujan, gak ada angin. Mobil masih jalan, orang-orang berseliweran sibuk dengan aktivitasnya. Bulan udah menampakkan batang hidungnya. Bogor tetap disebut kota hujan walau jarang hujan belakangan ini. Tiba-tiba aja datang sesosok gadis yang saya kenali turun dari motor lalu teriak panik, "Mail tolongin gue!" ketika saya sedang nunggu angkot sewaktu pulang kerja di sebuah perempatan. Dia datang menghampiri saya, sambil terus teriak, "Mail tolongin gue!" lalu menggandeng tangan saya sangat erat. Mencoba untuk mengerti keadaan, ada apa ini sebenernya, mimpi apa saya semalam. Saya mencoba untuk menenangkan dia. Dilihat dari tampangnya, dia emang panik ketakutan banget. Sebuah perempatan. "Kenapa Cha?" (bukan nama sebenarnya) saya mencoba memahaminya. "Tadi gue gue ..." katanya sambil terbata-bata. Kali ini kepalanya nyender di bahu saya. "Gue hampir dijambret." Ngomongnya sambil tersedu-sedu. "Kok bisa?" Saya nanya

Cigombong Empat: Bag. 1 Permulaan

Hal yang paling saya ingat tentang kelas 1 SD adalah: Setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai, kami selalu baris di luar kelas dan Bu Guru akan memeriksa kuku jari kami satu per satu. Kalau ada anak murid yang kukunya kotor atau panjang, Bu Guru akan memukul jari kami dengan tongkat Harry Potter nya yang panjang. "Cepret", bunyi tongkat mengenai jari tangan. Lumayan keras. Saya ingat betul hari pertama saya sekolah di kelas 1 SD. Hari itu saya berangkat bareng dengan Rizka, Astri dan ditemani oleh ibu kami bertiga, jalan kaki dari rumah ke sekolah. Diantar sampe ke kelas, dan ditunggu di luar kelas sampai pembelajaran pertama selesai. Guru pertama saya adalah Bu Dini. Orangnya berkacamata, senyumnya ramah. Metode pembelajaran beliau yang saya ingat adalah kita disuruh memejamkan mata, dan membayangkan kita menulis huruf a (a kecil) sambil diarahkan oleh beliau.  Mayoritas hari-hari sebagai anak kelas 1 SD, adalah belajar mengenal huruf, angka, dan membaca. Dari teman-teman s

Who are You ?

Image
Who are You? Hi, saya Mail Who are You? Hmm my full name is Ahmad Ismail. And I currently live in Jakarta Who are You? Seorang anak pertama dari tiga bersaudara Who are You? I do love playing guitar, do some licks from random internet post. Sometimes, I learn new technique. Dan sampe sekarang masih belom jago mainin Your Body is Wonderland nya John Mayer. Sumpeh ye, jago banget emang si John, dibandingin sama saya mah gak ada apa2nya lah.  Who are You? Nah mangkenye saya suka banget dengerin lagunya si John. Buat saya, lagunya John Mayer tuh cocok bingit buat nemenin sewaktu ngoding hohoho. Karena actually, I do love Blues. Entahlah dari mana awalnya bisa tertarik Blues, lupa en forget. When saya dengerin Blues, seketika I am hypnotized. Rasanya seperti menjadi ironmen. Wakakak gajelas anzink. Who are You? Your Body is Wonderland adalah lagu pertama John Mayer yang saya dengerin. Kemudian, Waiting On the World to Change, pas saya googling album Continuum ini ternyate lagu-lagu nya enak

Fight for Silliness

Godverdomme. How stupid i am. KUNCI KAMAR SAYA KETINGGALAN DI TAS SENDIRI. DAN TAS ITU SAYA TITIPIN KE TEMEN. HAHHAHAHAHAHA MORON. Super dodol. Hari itu terasa super hectic sekali. Lelah saya dibuatnya. Dari pagi udah saya niatin, todo list saya hari ini adalah 1. MENDAPATKAN TANDA TANGAN DOSEN 2. DAFTAR UJIAN SUSULAN Dodol emang, disaat temen-temen saya ujian, saya malah sakit. Kenapa harus sakit disaat yang tak tepat. Jadi tuh jumat(22/2) kemaren saya demam tinggi, bangun aja saya sempoyongan. Shit men. Ga bisa ngapa-ngapain. Padahal saya udah cuti dari kantor buat ujian. Daripada saya nekat berangkat ujian ke kampus dan kenapa-kenapa di jalan, kan ngeri. Yaudah deh saya rebahan lagi di kasur. So, untuk melaksanakan todo list ini, malam harinya saya udah mempersiapkan segalanya dengan amat sangat matang. Dari apa aja yg kudu dibawa, dan apa aja yg kudu saya lakukan besoknya. saya kroscek bolak balik, barang bawaan saya. Kartu ujian, bukti pembayaran, surat sakit

Kapak Diriku

Mimpi ini terjadi ketika aku tertidur pada saat jam kerja. Dengan settingan ruang kerja di dalam studio rekaman yang sejuk, membuat siapapun yang berada di sana mengantuk. Dan akhirnya datanglah mimpi itu. Di suatu ruangan putih yang sunyi, aku terduduk di sebuah kursi. Kaki dan tanganku terikat oleh tali tambang. Tidak ada siapapun di sana, hanya aku seorang diri. Kemudian, datanglah seorang pria yang berjalan dari kejauhan sambil membawa kapak. Aku mengenali cara pria itu berjalan, tapi aku belum bisa melihat wajahnya. Perlahan pria itu berjalan semakin dekat, dan semakin dekat menghampiriku hingga tepat berada di hadapanku. Sekarang aku bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas. Oh My God. Pria itu adalah –aku? Aku menatap diriku yang membawa kapak Tapi kenapa pria itu membawa kapak? Kemudian, dengan sangat brutal pria itu mengayunkan kapaknya ke arahku. Seketika, aku langsung terbangun dari tidurku dengan wajah pucat dan berkeringat. What a dream! Jakarta, 2 April 2012

Negeri di Atas Awan

Saya dan 2 orang temen sedang menyantap jagung bakar dan kopi hangat di sebuah warkop deket lokasi perkemahan. Suhu Dieng yang drop sampe belasan derajat dan ditambah dengan hujan, mengharuskan saya memakai baju berlapis-lapis dari ujung kaki sampe ujung kepala. Saya nggak tahan sama atmosfir dingin. Saya alergi. Awalnya, kita mau ke Telaga Warna—salah satu spot favorit di Dieng. Kalo kata google sih, “Telaga Warna” itu unik. Soalnya “Telaga Warna” ini punya banyak warna di dalam satu telaga yang sama. Dan warna airnya bisa berubah sesuai cuaca. Keren yah. Tapi karena kondisinya lagi hujan begini, yaudalah kita ngopi aja dulu. Itung-itung ngangetin badan, daripada diem di tenda, dingin banget cuuuuyyy. Brrrrrr. Ditengah-tengah obrolan santai, masuklah seorang bule berpostur gede-tegak-berurat (OMG) yang mirip petarung smackdown Brock Lesnar, dengan ditemani seorang tour guide. Mereka duduk lalu memesan beberapa camilan hangat dan kopi hitam. Ada hal yang mengganggu saya waktu

Gojekin Aja!

Image
Hari gini siapa sih yang tidak kenal dan tidak menggunakan Go-Jek di kehidupan sehari-harinya? Saya jamin, lebih dari 50% warga Jakarta menggunakan aplikasi revolusioner ini. Mulai dari pelajar, pegawai kantoran, bahkan sampai artis menggunakannya. Di tengah kesemerawutan ibukota, Go-Jek hadir menawarkan solusi yang cemerlang guna membantu kegiatan sehari-hari warga ibu kota. Konsep awal Go-Jek itu simple, seperti naik ojek pangkalan pada umumnya. Yakni mempertemukan calon penumpang dengan Driver Ojek dan mengantarkan ke destinasi calon penumpang. Sesimple itu. Berkat bantuan teknologi digital terkini, Go-Jek membuatnya semakin mudah dalam membantu warga melewati kemacetan ibukota yang semakin hari semakin tak terkendali ini. Layanan Go-Jek paling favorit pastinya Go-Ride. Namun Go-Jek tidak berdiam diri sampai di situ saja. Go-Jek melihat banyak peluang di aspek yang lain, sampai lahirlah layanan lain seperti yang kita ketahui. Go-Food, Go-Car, Go-Send dan masih banyak layanan lainn

Hello Me!

Oke oke oke, first of all, I just wanna say, "Helloooooo netizen, hello dunia, hello epribadeeeh!" Hahahaha. Howdy? Gimana kerjaan mu? Eh, gebetan aman kan? Pacarmu masih ngambek? Apaaaa? Mantan kamu ngajak balikan? Atau abis lebaran kamu udah siap nikah? Amin. Apapun itu, semoga segala urusanmu dilancarkan. Amin. And, semoga kamu sedang & selalu dalam kondisi terbaik di hidupmu. Eh tp sesibuk apapun kamu, jangan lupa sempatkan untuk menjenguk orang tua kamu ya! Ortu pasti selalu merindukan kehadiranmu. Trust me ;) Eniwei, udah lama banget saya gak ngeblog. Postingan terakhir itu Februari 2014, it means udah 4 tahun blog ini tak terjamah. Hahahaha. 4 tahun berlalu begitu saja, so much much many many many kisah yang pengen saya share di blog ini. Kemungkinan saya akan intens lagi mengisi blog ini dengan random thought saya. Yang mudah2an tidak  bermanfaat. Hahahahahahaha. C u folk!