Gadis Panik itu Teman Saya
Gak ada hujan, gak ada angin. Mobil masih jalan, orang-orang berseliweran sibuk dengan aktivitasnya. Bulan udah menampakkan batang hidungnya. Bogor tetap disebut kota hujan walau jarang hujan belakangan ini. Tiba-tiba aja datang sesosok gadis yang saya kenali turun dari motor lalu teriak panik, "Mail tolongin gue!" ketika saya sedang nunggu angkot sewaktu pulang kerja di sebuah perempatan. Dia datang menghampiri saya, sambil terus teriak, "Mail tolongin gue!" lalu menggandeng tangan saya sangat erat. Mencoba untuk mengerti keadaan, ada apa ini sebenernya, mimpi apa saya semalam. Saya mencoba untuk menenangkan dia. Dilihat dari tampangnya, dia emang panik ketakutan banget. Sebuah perempatan. "Kenapa Cha?" (bukan nama sebenarnya) saya mencoba memahaminya. "Tadi gue gue ..." katanya sambil terbata-bata. Kali ini kepalanya nyender di bahu saya. "Gue hampir dijambret." Ngomongnya sambil tersedu-sedu. "Kok bisa?" Saya nanya