Untuk Bumi Pertiwiku Tercinta, Indonesia

Mungkin aku baru 19 tahun menginjakkan kakiku di tanahmu yang subur nan indah ini. Mungkin baru beberapa tempat indahmu yang pernah aku datangi, dari sekian tempat indah yang kamu miliki. Tapi satu hal yang sangat aku sukai dan aku banggakan. Mencintaimu dengan segenap hatiku. Jangan sampai engkau berpaling, apalagi direbut oleh orang yang bukan berasal dari tanahmu, Indonesiaku.

Mahameru, puncak gunung semeru.


Barulah aku sadari, betapa indahnya tanahku ini. Betapa kayanya budaya kita, kesenian, alam, aah aku sungguh mencintaimu, tanah airku Indonesia. Sudah 19 tahun aku menginjak tanahmu, tapi aku belum kenal seluruh potensi yang kamu miliki. Aku belum kenal tanah airku. Bahwa saudara-saudaraku di belahan pulau sana, masih hidup berdampingan dengan alam.

Aku tercengang ketika melihat sebuah tayangan tentang kehidupan masyarakat di sebuah pulau yang terisolir. Sebuah desa yang masih sederhana, yang jauh dari modern. Letaknya pun berada di tengah hutan belantara. Di sana orang-orang masih menggantungkan hidupnya pada alam. Masih ada yang membuat baju dari kulit pohon. Tapi baju tersebut tidak untuk dikomersilkan, hanya untuk keperluan adat saja. Memang, mereka masih sangat kental dengan adat istiadat.

Yang lebih membuatku kagum adalah ketika mereka memperlihatkan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Suaranya sangat natural. Indonesia banget. Ketika mendengar suaranya, entah kenapa aku jadi terharu menangis. Mungkin karena suaranya yang alami bisa membuatku out of the line. Mengingatkanku betapa indahnya musik alam. Aku speechless, terkesima melihat keindahan tanah airku ini.

Di samping itu, ada juga situs warisan zaman batu di desa itu. Yang sudah diteliti oleh PBB dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia yang dilindungi. Peneliti mengatakan situs batu ini sudah ada sejak 200 tahun sebelum masehi. Sungguh menakjubkan.

Itu baru sebagian keindahan dari sekian banyak keindahan yang kita miliki. Yang aku bingung, kenapa pemerintah kita tidak memperhatikan hal ini. Yang seharusnya bisa menjadi sektor pariwisata yang menakjubkan.

Itulah Indonesia. Tapi walau bagaimanapun, aku tetap mencintai tanah airku, Indonesia.



Bogor, 12 Januari 2013, 23:09

Comments

Popular posts from this blog

Gojekin Aja!

Gadis Panik itu Teman Saya

Hello Me!